Dalam salah satu video Youtube-nya, Khan mengutip Surah Al Isra ayat 70:
"And We have certainly honored the children of Adam and carried them on the land and sea and provided for them of the good things and preferred them over much of what We have created, with (definite) preference."
"Dan sungguh, kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan kami angkut mereka di darat dan di laut, dan kami beri mereka rezeki dari yang baik baik dan kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.
Jelas sekali pada ayat di atas, Allah
telah memuliakan anak cucu Adam, bukan hanya kaum muslimin. Umat
manusia, telah diberkati dengan rezeki yang melimpah dan diberikan
kelebihan yang sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Ayat ini juga menjelaskan bahwa Allah telah mengangkut kita di darat dan di laut. Jika seorang ibu yang membimbing anaknya, dia tak akan membiarkan sang anak terjatuh, begitulah gambarannya bagaimana Allah membimbing kita dalam menjalani hidup.
Berkaitan dengan rendah hati, saya punya pengalaman menarik dalam kehidupan sehari-hari. Jumat 28 Agustus 2019 lalu, pada pukul 7.00 pagi, sepeda motor yang saya kendarai antri di belakang sebuah mobil. Sisi kiri terdapat penyempitan karena ada pekerjaan pelebaran trotoar. Tiba-tiba mobil di belakang saya membunyikan klakson berkali-kali, saya menduga hal ini merupakan pemandangan yang biasa, di mana di Indonesia orang kebanyakan tat tit tat tut jika sudah berada di traffic light, tidak bersabar dan terkesan suka memerintah. Orang semua ingin cepat, bukan diri kita saja yang ingin cepat. Sifat egois dan tidak mau antre merupakan penyakit yang masih tampak dengan jelas pada diri bangsa ini. Mobil itu tampaknya mendorong motor saya, hingga terjadi gesekan dengan bumper mobil itu. Saya melihat ada gores, tapi yang bersangkutan malah klakson mendorong motor saya ke depan. Apa boleh buat, terpaksa motor yang saya miringkan agar tidak menabrak mobil di depan.
Demikianlah, tidak mampu bersikap rendah hati berakibat kerugian materil maupun non materil. Apa untungnya? Bagaimana pun budaya antre mencerminkan sikap rendah hati. Menghormati orang lain adalah cermin sikap rendah hati. Allah saja memuliakan anak cucu Adam, mengapa kita tidak mampu?
Berkaitan dengan rendah hati, saya punya pengalaman menarik dalam kehidupan sehari-hari. Jumat 28 Agustus 2019 lalu, pada pukul 7.00 pagi, sepeda motor yang saya kendarai antri di belakang sebuah mobil. Sisi kiri terdapat penyempitan karena ada pekerjaan pelebaran trotoar. Tiba-tiba mobil di belakang saya membunyikan klakson berkali-kali, saya menduga hal ini merupakan pemandangan yang biasa, di mana di Indonesia orang kebanyakan tat tit tat tut jika sudah berada di traffic light, tidak bersabar dan terkesan suka memerintah. Orang semua ingin cepat, bukan diri kita saja yang ingin cepat. Sifat egois dan tidak mau antre merupakan penyakit yang masih tampak dengan jelas pada diri bangsa ini. Mobil itu tampaknya mendorong motor saya, hingga terjadi gesekan dengan bumper mobil itu. Saya melihat ada gores, tapi yang bersangkutan malah klakson mendorong motor saya ke depan. Apa boleh buat, terpaksa motor yang saya miringkan agar tidak menabrak mobil di depan.
Demikianlah, tidak mampu bersikap rendah hati berakibat kerugian materil maupun non materil. Apa untungnya? Bagaimana pun budaya antre mencerminkan sikap rendah hati. Menghormati orang lain adalah cermin sikap rendah hati. Allah saja memuliakan anak cucu Adam, mengapa kita tidak mampu?
0 Comments