Thursday, December 10, 2015

Sikap Menghadapi Kebencian Terhadap Islam

Apa yang dirasakan umat Islam ketika calon presiden Amerika Serikat melarang Muslim memasuki negara itu? Ucapan beliau yang provokatif hanya demi meraih simpati kampanye itu telah membuat orang Islam sedih dan menyakitkan. Apa yang diucapkan Trump boleh jadi sebuah tanda-tanda eksistensi sebuah partai politik. Ingat, seorang politisi tidak mengambil keputusan individual. Ia tunduk kepada partai politik yang mengusungnya.

Tapi semua itu tidak harus membuat Muslim yang masuk ke AS merasa tertekan. Sebaliknya, mereka harus merasa tertantang dalam arti bahwa kita harus melakukan hal-hal terbaik dalam hidup, untuk mempromosikan Islam itu Indah, bagaimana upaya meerka menghapus kesalahpahaman yang terjadi dan bagaimana memperbaiki citra umat Islam itu sendiri di mata rakyat USA dan dunia.

Banyak hal yang bisa dilakukan dalam menghadapi hal ini. Banyak hal yang dapat kita lakukan agar sebagai bagian dari masyarakat. Kita adalah manusia, hidup di antara manusia. Kita perlu meningkatkan interaksi dengan orang-orang di sekitar kita. Ketika orang berurusan dengan kita, membeli barang dan jasa dari kita, maka ketakutan itu akan hilang. 

Semua itu tidak mudah. Yang dibutuhkan adalah kerja keras, kesabaran dan kesabaran. Tapi itulah satu-satunya pilihan yang harus diambil. Dengan kesabaran dan keunggulan nilai nilai moral atau akhlak yang dimiliki umat Islam, itulah yang harus kita perlihatkan dalam membantu orang melihat keindahan Islam.

Ingatlah semua ini hanya ujian. Pada setiap ujian kita harus melakukan yang terbaik agar lulus. Mari merespon dalam keunggulan moral dan menciptakan karya bermutu dengan kerja keras. Jika kita terus melakukannya, maka semuanya akan berubah bahkan mampu membuktikan bahwa pemikiran Donald Trump terhadap kita selamanya akan terbalik.



Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment