Kunci dakwah ustadz Wijayanto adalah
ambil dulu hati jemaah. Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Copet itu
bodoh, karena hanya mendapatkan dompet dan isinya yang sedikit. Coba
kalau ia berhasil mendapatkan hati seseorang jangankan dompet,
hati-pengetahuan-persahabatan bahkan kehormatan akan diserahkannya".
Oleh
sebab itu dalam berdakwah, ambil dulu hati jemaah, sehingga ia kemudian
akan bersedia menerima ajaran-ajaran dan budi pekerti yang kita
ajarkan.
Bagaimana
dengan kritik dari berbagai pihak yang menyatakan bahwa ustadz-ustadz zaman sekarang ketika berdakwah banyak bercanda? Menurut Wijayanto, pada
kenyataannya tidak semuanya seperti itu. Lagi pula, jika monoton, maka
ibarat tak ada pemirsa ya tak ada iklan. Artinya banyak ajaran yang
tidak sampai, utamanya membuat jemaah mengantuk. Memang jangan sampai
melucu melulu.
Kaidah
Islam nya harus sampai : "Mudahkan, jangan dipersulit. Senangkan hati
ini, jangan dibuat LARI". Jangan dibuat jemaah kabur atau berpaling,
karena agama itu indah, senang, menyenangkan. Jika penyampaian tidak
benar misalnya tampil sangar dan membentak-bentak, akan membuat phobia,
toh agama hadir untuk meningkatkan kualitas moral toh?
Orang
tidak diajarkan harus men-distorsi hukum, cuma mengajarkan agama itu
harus step-by-step. Bercanda sih boleh saja, asal tidak berlebihan atau
vulgar, apalagi menyinggung perasaan umat beragama lainnya. Rasulullah
sendiri suka bercanda, tentu saja ada batasan-batasannya.
Bahkan
batasan yang dilarang adalah jika sudah menyakitkan hati manusia,
walaupun jujur. Suaminya botak, trus dipanggil botak-botak-botak. atau
hitam dipanggil black dan gendut dipanggil ndut.